Selasa, 20 Mei 2014

Misteri Pintu Koperasi (Chapter 1)

Suatu saat di malem jumat kliwon. Ada acara di sekolahku, Sekolahku terkenal horror, karena bangunannya yang sudah lama.pada saat itu, aku melihat teman2ku berkumpul di halaman depan.Aku melihat cewe aksel, ternyata tidak ada yg absen. Pada saat ini, cowo aksel tidak ada yang hadir. Kita ber12 pun masuk ke sekolah dengan keadaan sekolah gelap.Salah satu dari kami disuruh mengambil kunci dari satpam. Karena tidak ada yang berani, kita memutuskan yang ambil 5 orang. Dan yang 7 ke kelas dulu. Kami mencari satpam sekolah tidak ada, lalu kami mencarinya ke dekat bangsal. Aku ikut dengan 4 orang lainnya mengambil kunci. Aku mencari2 satpamnya, tetapi tidak ada. Aku menyusuri seisi sekolahku lalu aku melihat satpam iu mengenakan baju berlumran darah. Lalu salah satu dari kita berteriak, "permisi pak!" Pak satpam itu justru pergi dan tak berkata apa2. 
"Kami ingin ke kelas, bisakah kita meminjam kuncinya?!" Lanjut cewe itu. Aku curiga bahwa bapak itu telah membunuh seseorang. Dia pun tetap berteriak, sedangkan 4 lainnya tetap berdiri di tempat mereka.dan aku dengan penuh keberanian mendatangi pak satpam tersebut. Terlihat satpamnya mulai berlari.Semakin lama cewe itu mengejar, semakin cepat satpam itu berlari.Yang tertinggal di depan kelas ada sebuah kunci kelas. Dan bercak darah.Kami pun mengikuti bercak darah tersebut. kami berlima curiga bahwa satpam tersebut telah membunuh ketujuh teman kami. Arahnya menuju ke ruang bawah tanah dekat koperasi. Kami ke tempat itu tapi pinunya terkunci.Tiba tiba ada suara teriakan di ruang hijau. Kami berlima lari ke lapangan depan untuk meminta pertolongan. Tapi tak ada seorangpun yg dapat membantu kami. Kami melihat seorang teman kita yang digantung, membawa surat. Di surat itu tersebut bertuliskan. 6 dari teman kalian masih hidup. Dalam 2 jam kemudian kalian harus mengikuti petunjuk dari surat2 seperti ini. Kalian tidak boleh melihat ke belakang. Sesekalinya kalian mencoba melihat ke belakang, kalian akan dipenggal. Kalian juga tak boleh meminta bantuan siapapun. kami sangat ketakutan karena surat itu. kami bingung apa yg harus kami lakukan sekarng. Namun kami haus melakukannya. 
Petunjuk 1: Tempat yang berisikan rahasia berupa tangisan dan duka. Kami pun bingung apa yang dimaksud dengan perunjuk itu. "Rahasia?" Kata temanku. "Apa mungkin pintu koperasi yang tadi kita kesitu?" "Bukan!" Kata temanku yg lain. "Rahasia dan duka? Biasanya berupa curhat kan? Apa mungkin ruang Bk?" Kami pun berjalan menuju BK, dengan senter hape yang menerangi kami. Kami hanya puyna satu penerangan. Salsa membawa hapenya dan berjalan dulu. Kami berjalan beriringan dan menyusuri ruangan tersebut.Teman kita yang paling belakang bilang "sal" dengan suara yang pelan. Tapi salsa tidak boleh menengok kebelakang. Salsa kaget, karena dia merasa cairan hangat menetes di tangannya. Ketika ia melihat, warna merah! Ternyata itu darah! Dia Perlahan2 melihat keatas dan dia berteriak. Ternyata disana terdapat teman mereka tergantung dan meneteskan darahnya. Mereka lalu berlari menuju ruang bk. Disitu terdapat papan besar bertuliskan dengan darah. "Hahaha kalian terlalu lambat. Sayangnya, aku harus mengambil salah satu dari teman kalian! Jika kamu tidak mau temanmu diambil lagi, lalu bercepatlah membahas petunjuk selanjutnya!"
Petunjuk 2 :"Tempat kumpul anak2 terpilih dan bakat unggul." "Ha? Tempat macam apa itu? apakah itu bangsal? Tempat belajar anak ons kah?" "Tapi dimana itu? Anak2 OSN kan belajarnya di kelas lain, lab bio, multimed.Jadi mana yang bener? Masak kita harus ke tempat itu satu per satu?" "menurutku di lab bio. ayo lekas kesanaa." "Gimana kalo kita salah? Bentar, tunggu teman2. Anak terpilih? Bakat unggul? Itu KITAA! Aksel 1 dan 2. Kita terpilih, dan bakat kita unggul.Mari kita kesitu dengan cepat!" Sampai mereka berada di depan kelas aksel, ada spanduk bertuliskan :Kalian harus memilih salah satu dari kelas ini Aksel 2 atau aksel 1.. Di salah satu kelas terdapat temanmu yang sekarat Di kelas yang lain tidak terdapat apa2. Haaa? Kata salah satu teman kita. "Pilih satu? Gilee lu ndro." "Atau salah satu dari dua kita ke aksel 1, dan 3 ke aksel 2.Oke! Kita semua setuju.Kita membuka kedua kelas tersebut.Kita melihat salah satu dari teman kita diikat dengan kursi, sepertinya dia sekarat.Kita mencoba untuk melepaskan talinya dari dia.Tapi sepertinya dia menolak.Setelah talinya kita lepas, pisau dari atas jatuh ke kepalanya. dan dia akhirnya meninggal. Ternyata, tali itu berhubungan dengan pisau itu. "Ini salahmu! Aku bilang. bagaimana kita tau jika diatas ada pisau? Kita tau bahwa dia menolak! Tetapi mengapa kau melepaskannya?" "kau saja tidak tau!" "Sudah sudah kawan, jangan berantem." Tiba2, terdengar suara dari pengumuman.
"ini adalah petunjuk ketiga" "suara siapa itu?" "Hahaha, sungguh bodoh sekali kalian.. Membunuh teman kau sendiri? Kasian.. Mudah2an kalian lebih percaya dengan teman klian."
Petunjuk 3 : Pergi ke lantai 3 dimana biasanya terdengar alunan lagu.sungguh jahat dia terlalu mudah itu ayo kita keruang gamelan. Ayo teman2, kita kesana, Semua tangga ditutup Hanya ada 1 tangga yaitu Di dekat lab bio Kamipun bergegas kesana. Di tangga itu sering muncul penampakan wanita yang meninggal karena kecelakaan. Kami berharap tidak melihatnya. Sampai lantai kedua, terdengar suara nenek2 yang menangis Salah satu dari kita menghampiri suara itu Ketika melihat ke belakang, teman kita hilang 1 "Apa yang kamu lakukan ha? Ini mungkin jebakan!" "ada yg hilang? jangan lihat kebelakang
ini haslnya salah satu teman kita hilang." "Tidak apa! Ini suara nenek nenek! Gimana kalo misal itu nenekmu? Apa kamu hanya abaikannya dengan semudah itu?" "Heii nggak mungkin ada nenek2 di sekolah ini. sudahlah mungkin ini jebakan. Sudahlah kita harus cepat ke lantai 3." Cewe itu sengan keras kepala menghampiri suara itu. Sudah biarkan saja dia. Tiba2 teman2nya berteriak dari belakang. Dia melihat ke belakang, dan dia MATI. Astaga, tubuhnya berlumuran darah. Sekarang tersisa 3 orang yang akan ke kantai 3. Sampainya disana, Ada suara tetesan air. Apa kita diberi batasan waktu? tapi dimana batasan waktu itu? jangan bilang tetesan air itu adalah darah? Di dalam ruang gamelan itu, dan gamelan berbunyi memainkan lagu lingsir wengi. Padahal tak ada siapa2 di ruangan itu. "mungkin itu hanya rekaman mari kita kesana." Kami harus memberanikan diri untuk masuk dan mengambil petunjuk, namun salah satu teman kami memainkan gamelan karena iseng. Lalu dia ketiban gong, gongnya terbang mengenai kepalanya dan dia mati. Kami tinggal berdua, petunjuk itu belum di temukan, "lalu bagaimana?" "Heii cahaya dari hp itu mulai redup." "aduh bagaimana ini?" "Sepertinya kemarin aku melihat pak pri memegang senter di meja ituu." "okelah mari kita ambil disana." "Nah ini di laci." "Duh mengapa sulit dinyalakan??!!" dan akhirnya senter pun menyala karena kekuatan tangan salsa. setelah dia sorot ke semua bagian ruang gamelan ada sebuah tulisan. Tulisan itu terdapat di lantai. Lagi2 tertulis menggunakan darah, tulisannya tak begitu jelas. Disitu tertulis, 12=0. "Apa maksudnya? Kita tadi ber 12, Tapi nanti menjadi 0." "Berarti itu tandanya, kita akan meninggal!!" "tidak aku tak ingin mati mengenaskan. Ya tuhan, kita harus apaa?? apa yg harus kita lakukan??"
Petunjuk 4: Tak pernah dijelajahi, tak pernah diketahui, rahasia terpendam menunggumu. "Hah? Apaan tu? Aneh banget. apakah ruangan sebelah koperasi?"
"Iya! Benar sekali!" Lalu kita pun bergegas menuju kamar itu. Di pintunya terdapat tulisan : Siapa yang cukup gagah untuk membukanya akan mendapat apa yang mereka inginkan. Siapa cepat dia dapat. kami ingin mendapatkannya bersama. "ayo dibuka." dan akhirnya dengan sekuat tenaga kami dapat membukanya. Tiba2, senternyanya lowbat. Tidak ada penerangan bagi kita. Aku dan temenku mulai jelajah dengan perabaan. "Tempat apa ini? Aku merasa basah, sepertinya bau busuk." km tak bisa melihat apa apa. Baukk Seperti bangkaii.
"jangan jangan sekeliling kita adalah mayat." Tiba2, temenku menyalakan lilin. 
Aku berteriak. Ada banyak bangkai digantung! Semuanya ditutup dengan kain putih, Aku tidak bisa melihat siapa mayat itu. Tapi ada satu mayat yg tidak ditutup.
Memakai baju satpam, Apa? Itu satpam yang tadi?. satpam tadi? lalu siapa pembunuh sebenarnya? Temenku bilang "hahaha, apa kamu benar2 percaya dgn semua ini?" "Kamu kira pembunuhnya itu satpam? apa yg kau maksutkam kawan?"
"Kamu tidak tau bahwa pembunuhnya selama ini berada disisi kalian? Aku ingin sekali bales dendam dengan kalian semua."
"tapi kenapa? jika aku membunuh kalian semua, aku bisa hidup bahagia." "Kau ternyata! Selama ini kau yang membunuh mereka? Kau jahat sekali! Mengapa kau sangat kejam!" cewek itupun tiba-tiba melihat sesuatu yang aneh... 

bersambung

Made by:

Army12Espero